Empat( 4 ) Unsur dan kegunaannya yang terdapat didalam EM 4. 1. BAKTERI FOTOSINTETIK . dan cerah karena hasil produksi bebas pestisida dan kimia lain. CARA PEMBUATAN EM. Bahan-bahan yang perlukan : Daun sirsak mengandung bahan aktif annenain dan rerin efektif hama trips
Bakterisidaadalah pestisida yang digunakan untuk mengendalikan bakteri yang menyebabkan penyakit tanaman seperti busuk bakteri dan layu bakteri. Bahan aktif seperti Oksitetrasiklin dan Streptomicin Sulfat terbukti ampuh melawan bakteri tanaman. Contoh produknya adalah Agrept 20WP, Bactoxyn 150AL, dan Plantomycin 7SL.
Antracoladalah fungisida kontak berbentuk tepung yang bisa disuspensikan. Fungisida ini bisa diaplikasikan pada berbagai tanaman, terutama komoditas pangan dan hortikultura. Baca juga: Cara Membuat Fungisida Alami dari Jahe, Kunyit, Lengkuas, dan Kencur. Fungisida ini terbuat dari bahan aktif propineb 70 persen.
MenurutPP No. 7 tahun 1973, yang dimaksud pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk : Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian. Memberantas rerumputan atau tanaman pengganggu/gulma.
8Bahan Aktif Pestisida Yang Tidak Boleh Dicampur - Sekilas Bahan 9 Jenis Bahan Aktif Pestisida Dan Kegunaannya Pada postingan kali ini admin akan berbagi Info berkenaan Jenis-Jenis Fungisida dan Fungsinya | BOLEHKAH.COM, Info ini disatukan berasal dari beraneka sumber menjadi mohon maaf jikalau informasinya tidak cukup lengkap atau kurang tepat.
Itulah3 bahan aktif pestisida yang banyak digunakan oleh petani agar tumbuhan mereka terhindar dari OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Meski kegunaannya sangat efektif, kadar pemakaian bahan aktif juga perlu diperhatikan karena dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan ekosistem jika berlebihan.
2244.00. Pestisida merupakan obat-obatan yang sering di gunakan sebagai pembantu dalam bidang pertanian, pestisida adalah nama globalnya artinya masih dalam 1 nama kesatuan, dalam uraian dan pembagian manfaatnya pestiisda terbagi menjadi beberapa bagian sesuai kebutuhannya. Nama-nama tersebut sering tercantum pada setiap label yang di jual di
Bentukformulasi pestisida - tidak pernah di pasarkan dalam bentuk bahan aktif pestisida di campur dengan bahan bahan lain menjadi berbentuk tepung atau butiran atau dapat juga dilarutkan dalam bahan kimia pelarut atau perekat sehingga menjadi larutan pekat yang mudah larut dalam air.Tujuan pencampuran ini adalah agar produk pestisida mudah di kemas,mudah di gunakan dan
Memilihproduk berbahan plastik berdasarkan kode yang sasuai dengan kegunaannya. sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah
Tuliskanjuga kegunaannya. Tabel 5.1 Bahan kimia pembersih, Akan tetapi LAS hanya bisa terdegradasi dalam lingkungan aerob (dengan oksigen). Bahan aktif yang digunakan pada pembersih lantai adalah tikus, jamur, dan gulma. Pestisida merupakan bahan racun, maka penggunaanya perlu kehati-hatian. Penyemprotan pestisida perlu memper-hatikan
fecls. Sumber Gambar Canetti from Getty ImagesBahan aktif pestisida merupakan bahan kimia yang terkandung di dalam cairan yang mampu mengendalikan atau membunuh hama penyakit. Bahan aktif pestisida saat ini pun sudah banyak terkandung di berbagai macam merek dagang yang bahkan diantaranya sudah sangat familiar digunakan para petani. Di antara berbagai macam bahan aktif pestisida, pada artikel kali ini, Sobat Tania akan diperkenalkan kepada 3 bahan aktif yang sudah sering digunakan oleh para petani untuk membasmi hama yang dapat merusak tanaman. Berikut adalah 3 bahan aktif pestisida beserta aktif abamektin merupakan salah satu bahan aktif yang paling dikenal di kalangan petani. Biasanya, para petani menggunakan bahan aktif abamektin sebagai usaha mengendalikan hama berupa kutu, ulat penghisap dan juga penggerek batang. Kutu-kutuan yang mampu dibasmi secara efektif oleh bahan aktif yang satu ini di antaranya adalah hama thrips, aphids, dan kutu kebul. Banyak merek dagang yang mengandung bahan aktif abamektin. Bahan aktif ini dipercaya memiliki efek translaminar menembus masuk ke jaringan daun dan batang.ImidaklopridBahan aktif imidakloprid diyakini mampu mengendalikan hama yang merusak tumbuhan seperti lalat buah, ulat, wereng, walang sangit dan juga hama kutu-kutuan. Bahan aktif yang satu ini juga bekerja secara translaminar. Keunggulan dari imidakloprid adalah ia ** cepat terserap oleh jaringan tumbuhan** sehingga tidak mudah tercuci oleh air hujan. Merek dagang dengan kandungan imidakloprid di dalamnya termasuk dalam bahan aktif pestisida yang banyak dicari oleh para petani. Bahan aktif imidakloprid juga bekerja secara sistemik yang dapat mengganggu sistem kerja saraf pusat dari serangga yang menjadi hama. Efek yang ditimbulkan bahkan bisa menyebabkan kerusakan saraf akut, kelumpuhan hingga kematian pada merupakan salah satu bahan aktif yang juga banyak diperjualbelikan di pasaran. Bahan aktif yang satu ini juga dipercaya efektif untuk memberantas serangan hama pada tumbuhan. Profenofos diklaim multifungsi karena dapat mengendalikan hama serangga, kutu-kutuan dan juga hama ulat. Namun, perlu Sobat Tania ketahui bahwa penggunaan bahan aktif profenofos yang berlebihan dikhawatirkan dapat merusak lingkungan. Profenofos banyak digunakan petani karena ia tidak menyebabkan resistensi pada serangga pengganggu 3 bahan aktif pestisida yang banyak digunakan oleh petani agar tumbuhan mereka terhindar dari OPT Organisme Pengganggu Tanaman. Meski kegunaannya sangat efektif, kadar pemakaian bahan aktif juga perlu diperhatikan karena dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan ekosistem jika berlebihan. Bagi Sobat Tania yang ingin tahu lebih banyak tentang hama dan penyakit, Sobat Tania bisa juga, lho memanfaatkan fitur Identifikasi’ pada Aplikasi Dokter Tania untuk mengetahui jenis penyakit pada tanaman hanya dengan mengambil foto tanamannya. Semoga bermanfaat!Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Bahan Aktif Pestisida – Bahan aktif active ingredients, bagi kebanyakan petani bukan-lah istilah yang asing di telinga mereka. Abamektin, siflutrin, sipermetrin misalnya, adalah contoh nama bahan aktif yang sering petani dengar. Bahan aktif pestisida adalah bahan kimia yang terdapat pada pestisida yang dapat mengendalukan atau membunuh hama penyakit. Saat ini mungkin jumlahnya sudah ribuan, mengingat jumlah merk pestisida yang beredar di pasaran juga ribuan. Fakta tentang bahan aktif pestisida Label pada suatu pestisida mewakili nama bahan aktif beserta konsentrasinya sekaligus misalnya AGRIMEC 18 EC mengandung abamektin 18g/l, atau juga CURZATE 8/64 mengandung bahan aktif ganda simoksanil 8%, mankozeb 64%. Bahan aktif yang sama seperti abamektin akan ditemukan juga pada ratusan produk dengan merk dagang yang berbeda, seperti pada DEMOLISH 18 EC. Merk dagang pestisida dengan merk yang sama, bahan aktif yang sama, mungkin memiliki kandungan bahan aktif yang berbeda, seperti PROMECTIN 18 EC dan PROMECTIN 60 EC Baca juga 66 Daftar Merk Insektisida Berbahan Aktif Abamektin Merk dagang pestisida dengan merk yang sama, bahan aktif yang sama, tapi memiliki kandungan bahan aktif dan formulasi yang berbeda seperti pada AVIDOR 200 SL dan AVIDOR 25 WP bahan aktif imidakloprid, CONFIDOR 200 SL, CONFIDOR 5 WP dan CONFIDOR 70 WG bahan aktif imidakloprid. Baca juga Daftar Pestisida Berbahan Aktif Ganda Untuk Pengendalian Hama Penyakit Pada Tanaman Cabai Beberapa bahan aktif bekerja pada spektrum yang luas yakni bisa membunuh hampir semua jenis hama penyakit, yang lainnya hanya selektif membunuh hama penyakit tertentu. Contoh bahan aktif Aluminium fosfida yang terbatas untuk hama gudang, bahan aktif Parakuat diklorida terbatas untuk gulma. Bahan aktif pestisida yang diijinkan beredar di wilayah Negara Republik Indonesia adalah yang telah terdaftar, memenuhi standar mutu, terjamin efektivitasnya, aman bagi manusia dan lingkungan hidup serta diberi label UU Tahun 1992. Pestisida yang boleh didaftarkan adalah yang bahan aktifnya aman untuk pengelolaan tanaman, peternakan, kesehatan hewan, perikanan, kehutanan, penyimpanan hasil, rumah tangga, pengendali vektor penyakit pada manusia, karantina dan pra pengapalan Direktorat Pupuk dan Pestisida, 2011. Pestisida yang dilarang berdasarkan klasifikasi WHO mempunyai klasifikasi Ia sangat berbahaya sekali atau Ib berbahaya sekali, mempunyai LC50 > 7 Tanaman Pestisida Nabati, Yang Terbukti Efektif Mengendalikan Hama Kutu-kutuan serta Cara Pembuatannya. Semoga bermanfaat ya sob…! Related posts5 Jenis Insektisida Nabati Yang Direkomendasikan Di Amerika SerikatMengenal Insektisida Piretroid, Golongan Insektisida yang Paling Banyak Digunakan Di Seluruh DuniaBerikut Manfaat/Kegunaan Pestisida Yang Banyak Dipakai PetaniMengenal Asal Usul Abamektin Salah Satu Bahan Aktif Andalan PetaniBegini Cara Tanam Cabai Tanpa Pestisida Kimia Tapi Aman Dari Keriting Dan KerdilSering Tak Termanfaatkan dan Terbuang Percuma, Berikut Manfaat Air Cucian Beras
Pestisida Alami Manfaat, Keunggulan dan Jenis Bahannya – Para Pembaca yang kami banggakan, kali ini akan menjelaskan tentang Pestisida Alami. Dan menerangkan tentang fungsi serta Keunggulannya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini Secara universal pestisida alami atau nabati dimaksud adalah sesuatu pestisida yang bahan dasarnya merupakan tanaman. Pestisida nabati relatif gampang terbuat dengan bahan serta teknologi yang simpel. Bahan bakunya yang natural/ nabati membuat pestisida ini gampang terurai biodegradable di alam sehingga tidak mencemari area. Pestisida ini pula relatif nyaman untuk manusia serta ternak peliharaan sebab residunya gampang nabati bertabiat“ jam serta lari” hit and run. Dikala diaplikasikan,akan menewaskan hama dikala itu pula serta sehabis hamanya mati, residunya hendak lenyap di alam. Dengan demikian produk terbebas dari residu pestisda sehingga nyaman disantap manusia. Pestisida nabati jadi alternatif pengendalian hama yang nyaman dibandingkan pestisida sintetis. Pemakaian pestisida nabati membagikan keuntungan ganda, tidak hanya menciptakan produk yang nyaman, area pula tidak tercemar. Pestisida organik ini sanggup menanggulangi serta mengusir hama perusak tumbuhan pertanian serta perkebunan biasanya semacam kutu, ulat, belalang serta sebagainya Manfaat serta Keunggulan Pestisida Alami Sebagian khasiat serta keunggulan pestisida natural, antara lain Gampang terurai biodegradable di alam, sehingga tidak mencemarkan area ramah area. Relatif nyaman untuk manusia serta ternak sebab residunya gampang lenyap. Bisa menewaskan hama/ penyakit semacam ekstrak dari daun pepaya, tembakau, biji mahoni, dsb. Bisa bagaikan pengumpul ataupun perangkap hama tumbuhan tumbuhan orok- orok, kotoran ayam. Bahan yang digunakan nilainya murah dan tidak susah ditemukan dari sumberdaya yang terdapat di dekat serta dapat terbuat sendiri. Menanggulangi kesusahan ketersediaan serta mahalnya harga obat- obatan pertanian spesialnya pestisida sintetis/ kimiawi. Dosis yang digunakan juga tidak sangat mengikat serta berbahaya dibanding dengan pemakaian pestisida sintesis. Pemakaian dalam dosis besar sekalipun, tumbuhan sangat tidak sering ditemui tumbuhan mati. Tidak memunculkan imunitas pada serangga. Jenis Tumbuhan Bahan Pestisida Alami Brotowali Tinospora rumphii Senyawa kimia yang tercantum pada brotowali antara lain alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat getir pikroretin, harsa, berberin, palmatin, kolumbin pangkal, kokulin pikrotoksin. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bahan pestnab merupakan pangkal serta batang. Ekstrak brotowali bertabiat bagaikan insektisida. Buah Maja Aegle marmelos L. Buah tumbuhan maja memiliki zat lemak senyawa tannin yang ialah salah satu senyawa dengan rasa getir yang konon tidak disukai oleh serangga yang jadi hama pada tumbuhan. Ekstrak buah maja efisien buat mengatur hama serangga serta penggerek buah kakao C. cramerella. Bunga Piretrum Pyrethrum cinerariaefolium Trev Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan pestisida nabati merupakan serbuk bunga. Serbuk bunga piretrum memiliki zat yang diucap piretrin, dapat digunakan buat mengatur hama ulat. Bunga jam 4 Mirabilis jalapa Linn. Daun serta bunga memiliki saponin serta flavonoida, di samping itu daunnya pula memiliki tanin serta bunganya memiliki politenol. Biji tumbuhan tersebut memiliki flavonoida serta politenol. Pangkal memiliki betaxanthins. Buah memiliki zat tepung, lemak 4, 3%, zat asam lemak 24, 4% serta zat asam minyak 46, 9%. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan pestisida organik merupakan daun. Ekstrak daun bunga jam 4 Mirabilis jalapa ialah salah satu agen penginduksi ketahanan sistemik tumbuhan cabai merah terhadap serbuan Cucumber Mosaic Virus CMV. Cabai merah Capsicum annuum Senyawa kimia yang ada pada buah cabai merupakan kapsaisin, dihidrokapsaisin, vit A, C, damar, zat corak kapsantin, karo ten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin serta clan lutein. Tidak hanya itu pula memiliki mineral, semacam zat besi, kalium, kalsium, fosfor serta niasin. Zat aktif kapsaisin efektif bagaikan stimulan. Bagian yang digunakan bagaikan pestisida nabati merupakan buah serta biji. Ekstrak buah serta biji cabai bertabiat bagaikan insektisida serta penolak hama repellent. Ajeran Bidens pilosa L. Tanaman Ajeran, ketul, ataupun ketulan mengandung flavonoid terpen, fenilpropanoid, lemak serta benzenoid. Bisa digunakan buat mengatur hama serangga insekta. Bagian tanaman yang digunakan merupakan biji, batang, daun serta segala bagian tumbuhan yang terletak diatas permukaan tanah. Bandotan/ Babadotan Ageratum conyzoides Linn. Isi kimia yang ada pada babadotan/ bandotan merupakan saponin, flavanoid, polifenol, kumarine, eugenol 5%, HCN serta minyak atsiri. Bagian tumbuhan yang yang digunakan bagaikan pestisida nabati merupakan daun. Babadotan berperan bagaikan penolak hama repellent serta membatasi pertumbuhan serangga. Bawang Allium cepa Isi kimia yang ada pada bawang merah antara lain minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, lavonglikosida, saponin, peptida, fitohormon, kuersetin. Bagian tanaman yang digunakan bagaikan pestisida organik merupakan umbi. Ekstrak bawang merah bekerja bagaikan penolak hama repellent serta pengendali serangga. Bawang putih Allium sativum L Bawang putih memiliki sebagian senyawa kimia, antara lain tanin, minyak atsiri, dialilsulfi da, aliin, alisin, enzim aliinase. Bagian tanaman yang digunakan bagaikan pestisida natural merupakan segala bagian tumbuhan, ialah umbi, daun serta bunga. Bawang putih bekerja bagaikan penolak hama repellent serta bertabiat bagaikan insektisida, nematisida, fungisida serta antibiotik. Bayam jarum Amaranthus spinosus Linn. Bayam jarum dikenal memiliki sebagian senyawa kimia, ialah amarantin, teratur, spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium nitrat, kalsium oksalat, garam fosfat, zat besi, dan vit. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bio pestisida merupakan daunnya. Ekstrak daun bayam jarum ialah salah satu agen penginduksi ketahanan sistemik tumbuhan cabai merah terhadap serbuan Cucumber Mosaik Virus CMV serta virus kuning Gemini. Bengkuang Pachyrhizus erosus L. Urb. Senyawa kimia yang ada pada bengkuang antara lain rotenon serta pachhyrizid. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bahan pembuatan pestisida organik merupakan batang, daun serta biji. Pestisida nabati bengkuang bermanfaat buat mengatur Pengisap buah Dasybus piperis Cina serta pengisap bunga Diconocoris hewitti DIST, Spodoptera litura. Dan juga sebagian tipe serangga dari ordo Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Lepidoptera serta Orthoptera. Bijanggut/ janggot Mentha spp. Tanaman ini dikenal memiliki sebagian senyawa kimia, yaitu spearmint, flavonoid, tannin, menthol, menthone serta carvone. Bagian tanaman yang digunakan bagaikan pestisida nabati merupakan daun. Ekstrak tanaman bijanggut bertabiat bagaikan bakterisida. Cengkeh Syzygium aromaticum Cengkeh memiliki sebagian senyawa kimia, ialah eugenol, eugenol asetat, kariofilen, sesquiterpenol serta naftalen. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bio pestisida merupakan bunga, tangkai bunga serta daun. Ekstrak cengkeh bertabiat bagaikan fungisida, menyebabkan kemandulan hama serta membatasi kegiatan makan antifeedant Daun Gamal/ Reside Gliricidia sepium Senyawa kimia daun gamal ataupun reside yang berguna buat mengatur hama tumbuhan merupakan tanin. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bahan bio pestisida merupakan daunnya. Ekstrak daun gamal efisien buat mengatur hama ulat serta kutu penghisap. Duku Lansium domesticum Senyawa kimia yang ada pada duku antara lain alkaloida, saponin, lavonoida serta polifenol. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bahan pembuatan pestisida adalah merupakan biji. Pepaya Kates Carica Papaya L Bagian tumbuhan pepaya yang bisa digunakan buat mengatur hama maupun penyakit tumbuhan merupakan daun, biji serta buah yang belum masak. Tumbuhan pepaya bertabiat bagaikan fungisida, insektisida, rodentisida, serta bagaikan penolak hama repellent. Tembakau Nicotiana tabacum L. Bagian tumbuhan tembakau yang baik buat digunakan bagaikan pengendali hama maupun penyakit merupakan daun serta batangnya sebab bagian ini mempunyai isi nikotin yang besar, paling utama pada tangkai serta tulang daun. Ekstrak tembakau bertabiat bagaikan insektisida, fungisida, akarisida. Kunyit kunir/ turmeric Curcuma domestica Val. Curcuma longa koenin Bagian tananaman yang digunakan bagaikan pestisida organik merupakan rimpang. Rhizome batang dalam tanah kunyit bisa digunakan bagaikan insektisida buat mengatur serangga hama maupun bagaikan fungisida buat mengatur jamur yang mengganggu tumbuhan. Cabe Rawit Capsicum frutescens L Senyawa kimia yang ada pada buah cabai merupakan kapsaisin, dihidrokapsaisin, vit A, C, damar, zat corak kapsantin, karo ten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin serta clan lutein. Tidak hanya itu pula memiliki mineral, semacam zat besi, kalium, kalsium, fosfor serta niasin. Zat aktif kapsaisin efektif bagaikan stimulan. Bagian yang digunakan bagaikan pestisida nabati merupakan buah serta biji. Ekstrak buah serta biji cabai bertabiat bagaikan insektisida serta penolak hama repellent. Kenikir Tagetes erecta L., Tagetes patula Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bahan pembuatan pestisida buat mengatur hama penyakit tumbuhan merupakan bunga, daun, batang, serta pangkal. Ekstrak kenikir bertabiat bagaikan penolak hama repellent, insektisida, fungisida, serta nematisida. Jahe Zingiber offcinale Jahe memiliki minyak atsiri 1- 3%, konstituent utama sesquiterpene, zingiberene C15H24. Bau tajam pada jahe merupakan zingerone C11H14O3 yang terdapat dalam oleoresin. Bagian tumbuhan jahe yang bisa digunakan buat mengatur hama penyakit tumbuhan merupakan rhizomenya. Rhizome jahe bisa digunakan bagaikan penolak hama, nematicida, serta fungisida Jeringo/ Dlingo Acorus calamus Jeringau Acorus calamus yang diucap dlingo oleh orang jawa merupakan tanaman terna yang rimpangnya dijadikan bahan obat- obatan. Rimpang jeringau dlingo– jawa memiliki zat arosone, kalomenol, serta metil eugenol yang dapat digunakan buat menanggulangi hama wereng coklat. Mengkudu Morinda citrifolia Senyawa kimia yang tercantum pada mengkudu antara lain xeronin, proxeronin, scopoletin serta antraquinan. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bio pestisida merupakan buah, daun serta pangkal. Ekstrak tumbuhan mengkudu bertabiat bagaikan insektisida. Sambiloto Andrographis paniculata Senyawa yang tercantum dalam sambiloto antara lain merupakan andrographolide, saponin, falvonoid, alkaloid, tanin, laktone, panikulin, kalmegin serta hablur kuning. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bahan pestisida organik merupakan segala bagian tumbuhan. Ekstrak sambiloto bertabiat bagaikan penolak hama repellent. Serai wangi Cymbopogon nardus L. Senyawa utama yang ada pada serai wangi merupakan minyak atsiri. Minyak atsiri serai terdiri dari senyawa sitral, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farnesol methil he ptenol serta dipentena. Isi yang sangat besar merupakan sitronela ialah sebesar 35% serta graniol sebesar 35– 40%. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bahan pestisida nabati merupakan daun serta pangkal. Senyawa sitronela memiliki watak toksin kehilangan cairan tubuh desiccant. Toksin tersebut ialah toksin kontak yang bisa menyebabkan kematian sebab kehabisan cairan terus menerus. Serangga yang terserang toksin ini hendak mati sebab kekurangan cairan. Ekstrak serai wangi bertabiat bagaikan insektisida, bakterisida, nematisida serta bagaikan penolak hama repellent Sirih Piper betle Linn. Senyawa yang tercantum dalam sirih antara lain minyak atsiri eugenol, methyl eugenol, karvakrol, kavikol, alil katekol, kavibetol, sineol, estragol, karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vit C, tanin, gula, pati, serta asam amino Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bahan pembuatan pesnab merupakan daun. Ekstrak daun sirih bertabiat bagaikan insektisida. Sirsak Annona muricata, Linn. Senyawa yang tercantum dalam sirsak antara lain senyawa tanin, fitosterol, ca- oksalat serta alkaloid murisine. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bahan pestisida organik merupakan daun serta biji. Ekstrak daun serta biji sirsak bertabiat insektisida, antifeedant penghambat makan, repellent penolak hama serta toksin kontak. Srikaya Annona squamosa Isi kimia yang tercantum dalam tumbuhan ini antara lain asetogenin, squamocin, bullatacin, annonacin serta neoannonacin. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bahan bio pestisida merupakan pangkal, daun, buah serta biji. Senyawa kimia yang terkadung dalam srikaya bisa bertabiat bagaikan insektisida, toksin kontak, penolak repellent serta penghambat makan antifeedant. Tomat Lycopersicum esculentum Buah tomat memiliki alkaloid solanin 0, 007%, saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid serta tomatin. Bagian tumbuhan tomat yang digunakan bagaikan bahan pestisida nabati merupakan daun, batang serta ranting. Ekstrak daun, batang serta ranting tumbuhan tomat bertabiat bagaikan insektisida serta bagaikan penolak hama repellent. Lengkuas Alpinia galanga L Wild Rimpang lengkuas memiliki lebih kurang 1% minyak essensial terdiri atas metil–sinamat 48%, sineol 20–30%, eugenol, kamfer 1%, seskuiterpen, d– pinen, galangin, galanganol serta sebagian senyawa flavonoid. bagian tanaman yang digunakan bagaikan pestisida nabati merupakan rimpang. Ekstrak rimpang lengkuas bertabiat bagaikan fungisida anti jamur. Lidah buaya Aloe barbadensis Milleer Senyawa kimia yang tercantum dalam tumbuhan lidah buaya antara lain saponin, flavonoida, polifenol serta tanin. Bagian tumbuhan yang digunakan bagaikan bahan pestisida nabati merupakan daging daun. Ekstrak lidah buaya bertabiat bagaikan insektisida, bakterisida, serta fungisida. Tidak hanya itu lidah buaya bisa digunakan bagaikan perekat natural/ perata dalam aplikasi pestisida Mahoni Swietenia mahagoni JACQ Senyawa kimia yang ada pada biji mahoni antara lain saponin serta flavanoid. Bagian tanaman yang digunakan bagaikan bahan pembuatan pestisida organik merupakan bijinya. Ekstrak biji mahoni bertabiat bagaikan antifeedant penghambat kegiatan makan, penghambat pertumbuhan serangga growt regulator serta bagaikan penolak hama repellent. Demikian Uraian kami tentang Pestisida Alami– Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya